Tetabuhan sejenis gong kecil ini sering menjadi properti pedagang es, suara nya khas dengan bunyi “..tung..tung..tung..tung”, kadang juga es ini di sebut es tung tung, nah kali ini Mang Admin mau menuliskan tentang kisah es kemong alias es tung tung, jajanan legendaris yang dari dahulu tetap eksis lho. Para pedagang zaman dahulu sih memakai gerobak yang di dorong, sesekali mamang mamang tukang es membunyikan kemong sebagai pertanda bahwa ia hadir hehe.
Biasanya es kemong di sajikan dengan irisan roti tawar dengan bungkus potongan koran, di antara dua belahan roti maka di isi es ini dan soal rasa kayak sih nggak kalah kalah amat deh dengan es krim pabrikan itu. Konon sih es tung tung alias es kemong ini hadir karena dorongan masyarakat yang ingin mencicipi es krim yang bahannya terbuat dari susu, karena saat itu susu tergolong barag langka dan mewah, akhirnya susu di gantikan dengan santan. Cara bikin es yakni dengan di putar putar dalam sebuah wadah sehingga es mengkristal.
Tekstur es kemong biasanya lebih kasar di banding es krim pabrikan namun soal kelezatan mah tetap juara deh. Teringat kenangan zaman dulu saat berebutan beli es kemong, dengan sendok es yang merupakan sendok biasa yang di pipihkan maka si Mamang tukang es menyendok takaran yang pas di sebuah cone atau roti. Siang hari minum es kemong rasanya gimana gitu. Tapi kini gerobak es kemong sudah jarang di temukan, seiring waktu berjalan, pedagang es kemong sekarang menjajakan dagangannya dengan mempergunakan motor saat berkeliling.
Untuk centong es krimnya pun tidak memakai sendok yang di gepengkan, ada scoop takaran untuk es dan variasi rasa nya pun lebih menarik, ada taburan kacang tumbuk dan juga siraman susu coklat. Es kemong sekarang mah tampilannya lebih trendy mungkin untuk memuaskan selera pembeli ya.
Bersyukur saat pulang kampung di libur lebaran beberapa waktu lalu sempet ngehadang si Mamang yang jualan es kemong, maka tak tertolaklah menikmati es kemong rasa milenial, harganya nggak begitu mahal, satu cone es kemong di banderol dengan harga Rp 2000, sayang sih saat mesen es kemong dengan varian roti ternyata rotinya habis. Es kemong yang dulu di jual cepean dan plus kebaikan si Mamang tukang es yang membolehkan memukul kemong dengan gratis. Rasanya seru banget bisa mainin gong kecil milik penjual es.
Es puter ala kampung selalu memberikan kebahagiaan, dan sekarang pun ternyata es ini masih eksis meski mendapat gempuran cukup dahsyat dengan produk produk pabrikan yang juga memiliki basis penjualan dengan harga yang kompetitif. Varian jajanan di Indonesia memang banyak sekali dan es kemong alias es tungtung atau es puter mampu bertahan di tengah arus modernisasi merupakan sesuatu yang membuat kita terharu.
Bila masa kecil kamu pernah merasakan manisnya es tungtung maka masa kecil kamu terselematkan dan itu luar biasa. Untuk tahu lebih seru tentang makanan dan minuman khas nusantara, jangan bosan bosan lho mampir ke blog kesayangan kita semua, ke marih saja di jalandanmakan.com. Mang Admin masih banyak stok cerita tentang asyik dan serunya berburu kuliner dan tempat tempat yang keren untuk di sambangi, kali ini cerita tentang es kemong.
Bagi kalian yang pernah punya stori seru seputar es kemong, semoga saja tulisan ini memberikan nostalgia indah ya hehe. Pantengin terus cerita Mang Admin deh.