Evy Nuraisyiah S.PD.I Perempuan Inspiratif Mendidik Kid Zaman Now Untuk Mencintai Al Qur’an

Suasana TPQ Nurul Ilmi ketika hari pertama belajar mengajar(dokpri)

Dari rumah sederhana bertipe 27 di perumahan Sukaraya Indah Blok C, impian agar anak anak usia dini memahami serta mencintai Al Qur’an terus dipupuk dan disemai, dengungan bocah bocah mengeja huruf huruf hijaiyah sebagai awal mengenal indahnya kitab suci umat Islam terdengar syahdu membuncah setiap sore. Meski harus merogoh kocek sendiri dan mesti membagi waktu untuk mengurus keluarga, impian Ibu Evy Nuraisyah tetap membara agar para generasi milenial ini mampu membaca Qur’an dengan baik.

Perempuan berhijab dan mengenakan kaca mata ini dikenal sebagai perempuan tangguh di lingkungan perumahan Sukaraya Indah, pemegang gelar Sarjana Pendidikan Islam dengan daya dan upayanya mampu memberikan ilmu agar anak anak bisa membaca Qur’an dan itu di mulai dari usia dini, berduyun duyun para orang tua “menitipkan” buah hatinya untuk menimba ilmu, meski dengan fasilitas terbatas namun Bu  Evy yang di lingkungan perumahan kerap di panggil sebagai Mama Khanza tetap optimis untuk bisa memberikan ilmunya agar cahaya terang Al Qur’an dapat menjadi pedoman bagi generasi zaman.

Kegiatan belajar mengajar di TPQ Nurul Ilmi diselipi edukasi yang menghibur(dokpri)

Berawal dari beberapa anak tetangga yang jumlahnya dibilang sedikit    saja yang belajar mengaji, dari rumah sederhana, namun dari waktu ke waktu anak anak yang ingin belajar mengaji semakin banyak dan tak mungkin tertampung di rumah tinggal, akhirnya Evy Nuraisyiah bersama teman teman sejawatnya mencoba memindahkan tempat mengaji ke sebuah rumah yang lebih besar meski harus menyewa, agar kegiatan mendidik generasi milenial untuk mengakrabi Al Qur’an lebih optimal.

Team pengajar TPQ Nurul Ilmi berdiskusi dengan oran tua siswa(dokpri)

Kebahagiaan semakin bertambah ketika Taman Pendidikan Al Qur’an yang ia kelola mendapatkan izin pendirian Taman Pendidikan Al Qur’an dari Kementerian Agama yang di kukuhkan pada tanggal 10 Oktober 2018, semangat perempuan yang murah senyum ini semakin berlipat dan ia berharap TPQ Nurul Ilmi mampu mencetak generasi yang mencintai Qur’an sepenuh hati.

 

Berawal Dari Keprihatinan Generasi Milenial Yang Suka Nongkrong Dan Kecanduan Games

 

Ibu Evy(berkaca mata) bersama sesama tenaga pengajar(dokpri)

Mudahnya memiliki gadget, gampangnya memainkan games di warnet merupakan satu kenyataan yang dialami generasi zaman now, komplek perumahan yang multi etnis dan juga ragam karakter yang ada, belum lagi menjamurnya warung internet yang kerap di jadikan tempat tongkrongan. Di sisi lainnya masjid atau musholla sepi dari jamaah anak anak, orang tua pun kesulitan mengajarkan Qur’an karena kesibukan mencari nafkah. Tak ingin suasana yang jauh dari nilai nilai Islam di komplek perumahan, Evy pun berinisiatif dan secara suka rela mengajarkan ilmunya.

Tak dinyana beberapa saat membuka pengajaran mengaji di rumah, animo para tetangga pun terlihat antusias, bocah bocah lebih diarahkan untuk belajar mengaji. Tantangan di era milenial menurut Bu Evy saat ini memang semakin komplek, teknologi tak bisa di lawan begitu saja karena ini memang sebuah keniscayaan, maka ide untuk mengajarkan ngaji kepada anak anak sekitar menjadi alternatif lain agar bocah bocah tak keterusan main gadget dan memainkan game online.

Ibu Evy tetap optimis bahwa kid zaman now mampu membaca Al Qur’an(dokpri)

Beruntung memang beberapa orang tua merespon gagasan Evy Aisyiah untuk memformalkan pengajian di rumah menjadi bentuk formal pendidikan agama, dan dengan  dana yang terbilang terbatas, sebuah rumah berhasil di kontrak untuk ditempati sebagai ruang belajar mengajar TPQ Nurul Ilmi, terbetik keinginan untuk mempunyai gedung sendiri, namun terkendala dengan biaya.

Bersatu padu Evy Aisyiah dengan guru lainnya menikmati peran sebagai pengajar, satu kegembiraann baginya jika sang murid mampu menyerap ilmu yang diberikan dan mulai lancar membaca Qur’an. Meski tak sepenuhnya berhasil untuk membendung hasrat anak anak bermain game online, namun hingga saat ini TPQ Nurul Ilmi telah mewisuda anak anak yang telah melewati proses belajar metode Iqro sehingga lancar membaca Qur’an. Ada banyak efek jelek game online seperti penurunan kesehatan fisik, malas berinteraksi dengan lingkungan sekitar, agresif dan emosi tak stabil.

Menurut Evy Nuraisyiah yang menjabat sebagai kepala sekolah TPQ Nurul Ilmi, anak anak sekarang perlu contoh teladan dan sebenarnya contoh teladan terbaik ada di dalam diri Rasulullah, ia berharap TPQ Nurul Ilmi mampu memberikan pendidikan berkualitas dan menjembatani generasi milenial menjadi generasi yang mencintai Al Qur’an.

 

Suka Duka Mengelola TPQ Nurul Ilmi Dengan Biaya Yang Terbatas

 

Hingga saat ini TPQ Nurul Ilmi mengandalkan iuran bulanan dari orang tua siswa sebesar Rp 35.00 per bulan, menurut Bu Evy perlu kiat kiat cerdas agar keberlangsungan TPQ Nurul Ilmi terus mempertahankan eksistensi, pengeluaran pengeluaran di hitung cermat mengingat dana yang terkumpul pun terbatas, selain untuk biaya operasional yakni menyewa rumah yang di gunakan kegiatan belajar mengajar, di perlukan juga biaya untuk menggaji staf adminitrasi  dan juga tenaga pengajar.

Ditengah keterbatasan dana, namun semangat para pengajar tetap membara, pengajaran berkualitas adalah hal yang ingin disajikan di TPQ Nurul Ilmi agar nantinya anak didik tidak tergerus zaman dan mematri Al Qur’an di hati. Dengan niat awal yang baik, Bu Evy dan juga sejawatnya tetap optimis bahwa dari sebuah lembaga pendidikan semacam TPQ akan menularkan virus positif bagi anak anak usia dini untuk dapat memahami dan mempelajari kitab suci Al Qur’an.

Menanamkan pondasi dan pedoman yang kuat dalam ketauhidan adalah harapan besar Bu Evy dan 6 tenaga pengajar lainnya tetap mempunyai spirit mengajar walau kekurangan finansial terus membayangi keberlangsungan TPQ Nurul Ilmi, sedikit banyaknya kehadiran Taman Pendidikan Al Qur’an  memberikan kontribusi positif yang dirasakan warga, sperti apa yang dituturkan wali murid bernama Ibu Juju Juhairiyah yang membawa anaknya bernama Adam untuk menimba ilmu di TPQ Nurul Ilmi, dengan biaya yang relatif terjangkau dan jarak rumah dan TPQ yang relatif dekat ia merasa nyaman buah hatinya berada di TPQ.

 

Keberkahan Wakaf Untuk Pahala Yang Yang Tak Pernah Terputus

 

Kerap merogoh kocek pribadi agar tumbuh kembang TPQ Nurul Ilmi menemukan momentum, bagi Bu Evy ini adalah salah satu cara mengoptimalkan kehidupan yang bermanfaat bagi orang lain, ini adalah salah satu kiat yang akan memberikan energi positif, satu saat mungkin kehidupan akan berakhir dan ilmu yang bermanfaat  dan telah di ajarkan menjadi pengikat amal kebajikan di akhirat kelak, itulah harapan dari Bu Evy dan kiprahnya mengelola TPQ Nurul Ilmi dengan sepenuh hati.

Selaras apa yang di cita citakan Bu Evy yang berdiri tegak dengan segala keterbatasan namun tetap berkarya dan mengamalkan dan mewakafkan ilmu yang bermanfaat bagi sesama.Senada dengan cita cita luhur Bu Evy dengan TPQ Nurul Ilminya, ada satu produk bernama Asuransi Wakaf Allianz, sebuah fitur wakaf dalam polis asuransi jiwa unit link Allisya Protection Plus yang mempunyai dua manfaat yang dapat di wakafkan saat pihak yang diasuransikan meninggal dunia. Maksimum nilai wakaf 45% dari santunan dari asuransi jiwa dasar, santunan asuransi tambahan atau maksimum nilai wakaf 30 % dari total nilai potensi nilai dana investasi. Keunggulan fitur wakaf dalam polis Allisya Protection Plus mencakup berkah yakni pahala yang terus mengalir, Ringan dan mempersiapkan nilai wakaf melalui setoran kontribusi berkala. Selain itu keunggulan lainnya adalah Amanah di tandai dengan penyerahan nilai wakaf kepada lembaga pengelola wakaf, satu lagi keunggulan dari polis Asuransi Allisya Protection Plus yakni Sumbangsih yang memiliki makna bermanfaat bagi sosial ekonomi masyarakat bersama,

Adapun tahapan prosedur pengajuan fitur wakaf di lakukan dengan cara peserta mengajukan polis Allisya Protection Plus lalu melengkapi  SPAJ dengan menentukan persentase nilai wakaf dan menunjukan pengelola wakaf, setelah itu menerima manfaat yang di tunjuk dalam polis untuk mewakafkan manfaat asuransi.Kemudian proses pengajuan polis Allisya Prtection Plus disertai fitur wakaf kepada Allianz, semua telah dilakukan maka verifikasi  dan persetujuan pengajuan polis mengikuti proses underwriting yang berlaku.

Manfaat perlindungan yang diambil dalam polis yaitu Santunan Asuransi Jiwa Dasar, Santunan Asuransi Penyakit Kritis, Santunan Asuransi Cacat Tetap Total serta Santunan Asuransi Jiwa & Cacat Akibat Kecelakaan. Persembahan terbaik polis Allisya Protection Plus bagi ummat yang bermanfaat.

Semoga Ibu Evy tetap betekad kuat mencerdaskan bocah zaman now untuk mengarungi era milenium seraya tak tercabut akar keimanan Islam dengan memberi pelajaran Al Qur’an sehingga amal jariah tak terputus hingga akhirat kelak, terus berjuang Bu Evy dan tetap menjadi sosok inspiratif yang membanggakan di lingkungan perumahan Sukaraya Indah.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.