Nyampe Stasiun Nambo Dah Girang Banget

Meski hiling tipis tipis, tak mengurangi hepinya Mang Admin, yup dengan modal di bawah gocap, bisa ngetrip ke daerah Klapanunggal. Kali ini Mang Admin menuju Stasiun Nambo. Sebelumnya sih dari Stasiun Cibinong, nanggung ada satu stasiun yang belum di jelajahi. Yuk ikuti pengalaman seru hiling hiling naik commuter line.

Takdir membawa Mang Admin mengunjungi stasiun Nambo, penasaran saja sebenarnya.Saat menunggu kereta di Stasiun Cibinong, ternyata ada stasiun lagi bernama Stasiun Nambo, apa dan bagaimana Nambo sebagai stasiun, jujurly ngeblank, ke Stasiun Cibinong saja baru pertama kali.

Akhirnya ketika ada commuter line yang melintas di Stasiun Cibinong dan menuju ke arah Nambo, langsung saja naik deh. Yup perjalanan dari Cibinong ke Nambo sekitar tujuh atau sepuluh menit deh, atau mungkin lebih dikit. Namun ternyata ngetrip ke Nambo seru juga euy. Melewati jalan tol, jembatan yang dibawahnya sungai yang cukup lebar.

Bonus lainnya adalah berpapasan dengan kereta barang yang mengangkut semen. Kaget juga lho, ribuan sak semen terlihat berderet rapi dan siap di angkut. Cukup seru nih jalan jalan ke Nambo. Stasiun Nambo termasuk stasiun yang baru di bangun yakni tahun 1996 dan diresmikan setahun kemudian.

Skema awal stasiun Nambo di bangun adalah untuk mensinergikan jalur Sungai Lagoa hingga Parungpanjang melalui Jonggol lalu tembus ke Cikarang. Namun tak dapat terrealisasi karena setahun kemudian negeri kita tercinta,Indonesia mengalami krisis ekonomi yang berdampak ke krisis multi dimensi, hingga kepala pemerintahan pun diganti.

Widih akhirnya Mang Admin sampai juga di Stasiun Nambo, di sambut dengan tulisan “Nambo” yang bercat biru diantara batu batu yang di cat putih. Meski stasiun Nambo tipe III atau stasiun kecil, namun soal kebersihan patut di acungi jempol. Ada toiletnya yang terawat, juga tempat sholatnya yang di jaga kebersihannya.

Mungil begitulah kesan pertama Mang Admin ketika menjejakan kaki di stasiun ini.Namun yang bikin greget adalah taman yang tertata apik, ada tulisan Stasiun Nambo dengan balutan warna oranye, sepertinya setiap pengguna commuter line yang pernah berada di stasiun Nambo, pandangannya tertuju dengan tampilan ciamik taman yang di lengkapi kolam dan pohon pucuk hijau.

 

Rumput yang menghijau seakan menetralisir cuaca yang siang itu terasa menyengat. Stasiun Nambo terhubung dengan relasi Jakarta Kota. Tahu nggak gaes, meski stasiun bernama Nambo, ternyata keberadaan stasiun ini berada di desa Bantar Jati,Kecamatan Klapanunggal. Beda desa namun masih satu kecamatan.

Dahulu banget, katanya sih Nambo pernah dilintasi Kereta Disel Listrik dengan tujuan Tanah Abang, namun pemakaian KRD dihentikan pada tahun 2007. Kemudian tahun 2012, mulailah era baru commuter line dengan kereta listrik yang kita kenal sebagai KRL. Dan tentunya hal ini memberikan keleluasaan bagi masyarakat Nambo,Cibinong dan Citayam untuk menggunakan moda transportasi.

Seperti halnya warga Jabodetabek yang antusias dengan namanya commuter line, sebagai angkutan massal dengan tarif kompetitif. Rasanya naik commuter line adalah pilihan tepat, karena lebih murah dan juga waktu tempuh jadi lebih terukur. Meski memang sih kalau naik di saat jam jam berangkat dan pulang kantor, ya gitu deh hehe.

Tak bisa berword word karena banyak banget penumpang di gerbong.Tapi naek commuter line itu asyik, seasyik menikmati suasana Stasiun Nambo. Bila sedang agak agak galau gimana gitu, lebih baik keluar rumah. Ngetrip tipis tipis bisa kita lakukan, ke Nambo? Kenapa nggak, jalur ini rekomen buat cuci mata, karena pemandangan di luar kereta punya lanskap keren.

Perpaduan melihat persawahan, sungai yang berwarna coklat, pemandangan pegunungan yang menghijau, hingga deretan kereta barang dengan bejibun ribuan sak semen, menjadi pemandangan anti main stream commuter line, bolehlah ini serunya ngetrip ke Stasiun Nambo.

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.