Ketika Bapak Tentara Dan Ibu PKK Menggembirakan Penderita Kusta

Ruang Publik KBR tentang kusta,materi dan narasumbernya oke banget(sumber gambar:screenshot youtube KBR)

 

Bahwa peringkat ketiga bukanlah hal mengecewakan jika mengacu dalam rangking prestasi. Namun apa jadinya bila negeri ini memiliki peringkat ketiga pengidap kusta di dunia, Data Kementerian Kesehatan RI, per 24 Januari 2022, pengidap kusta di Indonesia mencapai 13.487, Tercatat 7.146 merupakan kasus kusta baru.

Terhenyak ketika pembawa acara Rizal Wijaya, menyebutkan bahwa peringkat ketiga dunia, di kasus kusta bukanlah hal yang membanggakan. Menyimak live di youtube Talkshow Ruang Publik KBR dan NLR Indonesia, dalam tema Gaung Kusta Bersama Babinsa dan PKK. Memberi wawasan baru, bahwa penderita kusta di tanah air itu ada, dan seberapa peduli kita dengan kehadiran mereka.

Paradigma masyarakat awan kerap menyebut kusta adalah penyakit kutukan, eit tunggu dulu nih. Ada nara sumber yang patut kita dengarkan kisahnya, saat berinteraksi dengan penderita kusta. Perwira Seksi Teritorial(Pasiter)Kodim 0712/Tegal, Kapten Inf Sokib Setiadi. Ada juga Elly Novita,S.KM,MM, Wakil Ketua Pokja 4, TP PKK Kabupaten Tegal.

Mengapresiasi akan kegiatan para bapak bapak tentara, untuk melakukan edukasi dan pembelajaran kepada masyarakat, bahwa penyakit kusta bukanlah untuk di takuti keberadaannya. Salah satu yang menjadi kunci keberhasilan sosialisasi tentang kusta, selain para tentara, adalah peran ibu ibu PKK.

Seperti dituturkan ibu Elly Novita,S.KM,MM,bahwa dengan edukasi, lebih mengerti tentang kusta, gejala penyakitnya, tipe tipe kusta serta cara pengobatannya. Selain itu diajarkan pula, jika ada keluarga yang terkena kusta, atau deteksi awal penyakit kusta.

Tahu nggak sih gaes bahwa pelayanan kusta itu,merupakan jaminan nasional. Pengobatannya pun sepenuhnya di jamin oleh negara, jika masyarakat mendapatkan pengetahuan seperti ini, tentu akan lebih mengena edukasinya. Ada poin penting yang patut kita simak dari Kapten Infanteri Sokib Setiadi.

Pembelajaran tentang penyakit kusta kepada masyarakat dengan rasa bahagia, mengajak mereka senam atau olah raga, sehingga stigma buruk tentang kusta akan semakin berkurang

PKK dan Babinsa Mengikis “Parno” Tentang Kusta

Live di youtubenya channel Berita KBR dan NLR Indonesia memang nggak kaleng kaleng nih, tahu dong bahwa kusta merupakan penyakit yang nantinya membawa dampak disabilitas, Bagaimana sih situasi orang orang yang menderita kusta di Indonesia, seberapa greget pemerintah menangkal kusta di tanah air?

Mycobacterium leprae adalah infeksi bakteri, keberadaan bakteri ini bisa menyerang membran mukosa, kulit mata hingga bagian saraf. Bahwa edukasi penanganan kusta bukan melulu tanggung jawab tenaga medis dan pihak yang terkait. Acapkali ada “keparnoan” atau rasa ngeri bila berhubungan dengan namanya kusta.

Ternyata di Kabupaten Tegal, pak tentara yang juga Bintara Pembina Desa(Babinsa) dan juga organisasi kemasyarakatan untuk pemberdayaan perempuan, yang kita kenal sebagai Pembinaan Kesejahteraan Keluarga(PKK), aktif lho menghapus parno tentang kusta. Bisa dibilang Babinsa dan ibu ibu PKK adalah ujung tombak, karena kehadiran mereka relatif tak berjarak dengan masyarakat.

Penanganan Kusta Dari Desa Ke Desa

Kabupaten Tegal mempunyai 18 Kecamatan, 9 Kelurahan dan 281 Desa, luas wilayahnya adalah 878,79 Km persegi. Keren nih apa yang dipaparkan oleh Sokib Setiadi, memaksimalkan peran Babinsa, sebagai aparat komando kewilayahan, berkoordinasi dengan dinas terkait, serta menggandeng tenaga kesehatan untuk mengedukasi wilayah terjangkit penyakit kusta.

Sedangkan untuk ibu ibu PKK lebih melibatkan perangkat atau pamong desa untuk edukasi kusta. Bahwa saat ini dalam penanganan kusta, belum semua desa concern dalam penanggulangannya, apalagi tahun lalu hadir pandemi Covid. Selalu mengapresiasi apa yang dilakukan Babinsa dan ibu ibu PKK Kabupaten Tegal untuk penanganan kusta total banget.

Menepis Hoax Tentang Kusta

Kabar burung atau zaman now lebih ngepop disebut hoax, merupakan hal yang kerap terjadi, ini juga menjadi persoalan bagi mereka yang berkecimpung dalam penanggulangan kusta. Menurut Elly Novita,S.KM,MM, hoax yang kerap menyapa tentang kusta adalah penyakit kusta itu menular, sekali nempel dengan orang kusta, langsung deh nempel itu penyakit.

Ini yang harus dilawan hoaxnya, informasi negatif tentang kusta, sebisa mungkin ditangkis dengan berita positif yang akurat.Adalah tugas bersama menangkal hoax tentang kusta. Penerimaan informasi yang benar akan menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat Kabupaten Tegal, kusta bukan kutukan.

Duh tak terasa banget nih, satu jam rasanya kurang mendengar bapak tentara dan ibu PKK menceritakan upaya mereka, berbicara tentang kusta, nara sumbernya memang mumpuni, bersyukur bisa menikmati tayangan live tentang kusta di Kabupaten Tegal.

Melalui tulisan, sebagai blogger, selayaknya memang kita perlu menggaungkan bahwa kusta itu bukan penyakit menular, melalui tulisan, blogger bisa berdaya melalui tulisan.Masih ada kok yang namanya kusta di Indonesia, saatnya kita semua peduli dengan kusta, serta orang orang yang terkena penyakitnya.

Yuk terus gaungkan bahwa kusta bukan kutukan dan bukan penyakit menular(sumber gambar: rsmeilia.co.id)

Terima kasih untuk KBR dan juga NLR Indonesia, jujurly acaranya keren banget, host dan narasumber begitu komunikatif, penanyanya juga, asik asik. Semoga acara bermutu ini, semakin sering diadakan, edukasi kusta tetap diperlukan, semoga peringkat kusta di Indonesia, tak bertengger lagi di tiga besar dunia,semoga.

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.