Mencari Titik Temu Udara Bersih Kota Jakarta

Diskusi publik yang asik dengan nara sumber jempolan(screenshoot youtube Berita KBR)

Membincang kualitas udara bersih kota Jakarta, trend negatif tersemat di kota yang beberapa saat lagi akan menjadi mantan ibukota. Jakarta dari data Air Quality Index(AQI), disebut-sebut sebagai kota yang menjalankan kualitas terburuk di dunia. Melalui Media Briefing dan Dialog Publik, kolaborasi ciamik YLKI dan Berita KBR. Jadi lebih paham mengapa kualitas udara Jakarta memprihatinkan.

“Sinergitas Sektor Transportasi dan Sektor Energi untuk Mewujudkan Kualitas Udara Bersih di Kota Jakarta, dan Kota Kota Besar di Indonesia”, dua hari mendapatkan kesempatan ikut webinar yang isinya “daging semua”, hostnya pun bukan kaleng kaleng yakni, Rizal Wijaya dan Maulana Isnarto, penyiar senior RRI.

Pada sesi pertama yang dipandu Rizal Wijaya, tampil narasumber, Sigit Relianto, Direktur Jenderal Pengendalian dan Kerusakan Lingkungan, KLHK.Tulus Abadi, Pengurus Harian YLKI. Ahmad Safrudin, Ketua Komite Penghapusan Bahan Bakar Bertimbal(KPBB).Iwan Edi Syahputra Lubis, General Manager PT PLN Indonesia Power PGU Suralaya.

Sesi kedua dialog publik yang dipandu Maulana Isnarto, menghadirkan beragam narasumber, ini menjadi semacam titik temu persoalan kualitas udara di Jakarta dan sekitarnya.Mesti sinergitas dan adanya kolaborasi multi stockholder, yang hadir diskusi publik, Dinas yang ada di provinsi DKI Jakarta, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan,Polda Metro Jaya, Pelaku Industri Transportasi, Damri, Organda, Aisyah Muhammadiyah, Dishub Kota Bogor,Selegram dan Influencer, Komisi Perempuan Indonesia.

Ada bocoran juga yang disampaikan host Aldi Wijaya, kick off dari acara Talk Show radio dan juga Diskusi Publik, tanggal 16 November ada lombanya loh. Dengan kategori Media, Blogger dan juga Pers Mahasiswa. dengan pembagian hadiah total untuk Media sebesar Rp 7.500.000, Blogger hadiah totalnya Rp 5.000.000, dan untuk para untuk Pers Mahasiswa hadiah totalnya sebesar 3.250.000, ingat ya deadline lomba 24 November 2023.

Kota Metropolitan dan Megapolitan Bersiap Memiliki Angkutan Massal

Kota metropolitan dan megapolitan harus punya akses transportasi publik(dokpri)

Tulus Abadi, Pengurus Harian YLKI menyebutkan syarat kota metropolitan itu penduduknya minimal 500.000. Di atas Metropolitan ada namanya Megapolitan dengan jumlah penduduk di atas 500.000, Jakarta masuk sebagai Kota Megapolitan, namun disayangkan Pemimpin Daerah, termasuk DPRD tidak memiliki legacy terhadap angkutan umum massal. Alih-alih menyelenggarakan angkutan umum massal, pemangku kebijakan daerah, angkutan online adalah jawaban ini, menurut Tulus Abadi pernyataan yang sangat absurd.

Patut disimak pendapat Citra Dyah Prastuti, Pemimpin Redaksi KBR, menyebutkan tema tentang sinergitas sektor transportasi dan sektor energi sangat penting dan relevan. Bahwa udara bersih adalah hak kita semua,yang sayangnya belum kita dapatkan, langit Jakarta lebih banyak mendung serta berkabut, kualitas udara buruk akan membawa dampak ekonomi serta dampak kesehatan yang serius. Kita perlu bersama-sama mendukung adanya perubahan, seperti adanya kebijakan, sehingga ada transformasi udara bersih.

Tahun ini kita mengusung tema aktual dan urgent, peran Jurnalis,Blogger dan juga Pers mahasiswa. Selanjutnya lebih menggaungkan pentingnya udara bersih, dengan cara menyebarluaskan informasi, bukan saja di Jakarta, namun kota sekitar Jakarta, serta kota-kota besar di Indonesia.Buruknya kualitas udara bukan semata-mata efeknya kepenyakit ISPA, namun secara jangka panjang akan mengakibatkan penyakit tidak menular, seperti jantung koroner, darah tinggi, dan gagal ginjal.

Jakarta dengan Bodetabek merupakan kota aglomerasi terbesar di Indonesia, tingginya penggunaan kendaraan pribadi, berarti sekitar sektor transportasi menyumbang rendahnya kualitas udara, tiap hari Jakarta macet. dipicu penggunaan kendaraan pribadi dan sepeda motor, yang saat ini mencapai 24,5 juta unit, selain itu belum adanya kesadaran dan terwujudnya migrasi transportasi dari penggunaan kendaraan pribadi, menggunakan angkutan massal.

Tantangan dan Kendala Wujudkan Berkurangnya Polusi

Presiden Joko Widodo pun di tenggarai, mendapat dampak buruknya kualitas udara di Jakarta, orang nomor satu di Indonesia mengalami batuk-batuk selama dua minggu. Harus ada upaya serius untuk mengatasinya, kebijakan sangat penting, karena sektor transportasi dan sektor energi berkelindan tak bisa dipisahkan. Emisi gas buang di Jakarta tetap tinggi karena pemilik kendaraan pribadi enggan menggunakan transportasi massal, sejatinya untuk angkutan massal Jakarta sudah cukup handal.

Indonesia harus lebih berani memiliki BBM standar tinggi(dokpri)

Selain persoalan angkutan massal penggunaan BBM, yang tak sesuai spesifikasi kendaraan jelas itu tidak boleh. Karena akan merusak kendaraan, pemerintah terlalu lambat menghapus BBM yang kotor, kajian dari komite penghapusan bahan bakar bertimbal, Ahmad Safrudin menyebutkan Malaysia Australia dan Amerika penjualan pokok BBM, jauh lebih murah di banding dengan Indonesia. Malaysia bisa memproduksi BBM baik bensin dan solar berstandar Euro empat, harga pokok penjualan Rp 4300 per liter, sedangkan Pertalite dengan Euro satu harga pokoknya Rp10.000.

Pemerintah punya tugas, masyarakat juga mesti berkorban membeli bahan bakar yang ramah lingkungan, dunia usaha pun bisa saling bersinergi agar pencemaran tidak meluas. Bahwa ada upaya untuk memperbaiki hadirnya kendaraan umum. Selain itu bila melihat trend di Eropa orang-orang memilih bersepeda atau jalan kaki, yang diperlukan kerja bersama selain itu kita harus optimis udara bersih akan kita dapatkan, kita berhasil mengidentifikasi sumber pencemaran dan menjadi preseden baik untuk kita semua.

17 PLTU di Jakarta,Banten dan Jabar, disebut sebut sebagai pemicu buruknya kualitas udara Jakarta, namun hal ini ditepis oleh oleh Irwan Edi Syahputra General Manager PT PLN Indonesia Power. PLN memiliki kajian dari akademisi, bahwa pencemaran di Jakarta, akhir akhir ini faktor cuaca dan meteorologis.

PLN memiliki kajian dari akademisi, bahwa pencemaran di Jakarta akhir-akhir ini disebabkan beberapa faktor, terutama cuaca dan meteorologis, dan banyaknya sumber emisi yang muncul di Jakarta. PLN mempunyai tanggung jawab menjaga lingkungan dalam proses produksi, menerapkan teknologi untuk pengendalian pencemaran, memiliki standar lingkungan yang ditetapkan pemerintah.

Angkutan umum massal efektif mengurangi emisi(dokpri)

Sebagai warga Jakarta, tentu saja tak ingin dikepung oleh polusi udara, ada upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas yang berada di lingkungan Provinsi Jakarta. Seperti upaya Dinas Kesehatan Jakarta untuk menghadapi dampak polusi udara karena sangat rawan adanya radang paru, radang tenggorokan, memicu serangan asma, iritasi mata. Upaya Dinas Kesehatan DKI Jakarta melakukan sanitary kit di Puskesmas, serta adanya pengukuran kualitas udara di fasilitas kesehatan.

Begitu juga dengan Dinas Lingkungan Hidup,dengan adanya uji emisi yang bekerja sama dengan kepolisian. Tingkat kepatuhan uji emisi meningkat karena adanya penerapan tilang, uji emisi tiap bulan, uji emisi setiap tahun. Begitu juga dengan Dinas Perhubungan DKI Jakarta bahwa sistem Perhubungan Darat di Jakarta adalah yang terbaik di Indonesia, Namun ternyata polusi tiada henti, Jakarta punya Jaklingko yang merupakan sistem terpadu peningkatan penggunaan angkutan umum massal.

Gojek sebagai pelaku industri transportasi, urun rembuk dalam Diskusi Publik, pihak Gojek menyatakan Sinergi antara industri teknologi, industri transportasi serta pemerintah perlu kolaborasi. strategi mendapatkan kualitas udara bersih, Gojek saat ini mengedukasi driver dan juga penumpang untuk menggunakan kendaraan listrik. Menarik disimak juga pendapat dari pihak Bluebird, sebisa mungkin Bluebird mengurangi emisi, dengan cara melakukan servis rutin, dipastikan Armada Bluebird rendah emisi. Selain itu Armada Blue Bird sebanyak 13000, kini menggunakan BBM gas.

Udara Bersih dab Integritas Transportasi di Mata Influencer dan Selegram

Greget banget ketika diskusi publik besutan YLKI dan Berita KBR, menampilkan para influencer serta selebgram ada Nadia Tanj, Ray Surajaya, Aurellia Annastasya, serta Hendri Chan, turut rembug tentang masalah transportasi di Jakarta dan sekitarnya. Dengan jumlah follower mumpuni, tentu saja pendapat generasi milenial ini patut disimak.

“ Bahwa polusi udara adalah salah satu isu yang penting yang harus ditangani secara tepat dan benar.Ketika berangkat kerja atau pulang kerja pasti menghirup udara, sayangnya kualitas oksigen di Jakarta tidak terlalu bagus,”ungkap Nadhea Tanj dara manis keturunan Arab Padang yang lahir 30 Juni 1999.

Pemeran Raya di sinetron Tukang Ojek Pengkolan, menyoroti kabut yang menutupi pemandangan di ibukota, menurut Nadhea saat ini ia lebih suka naik transportasi publik seperti Transjakarta atau LRT. Nadhea mengkampanyekan udara bersih ke keluarga terdekat, misalnya dengan gerakan menanam pohon. Selain untuk mengaktifkan kampanye udara bersih Nah di atas melalui media sosial.

Ray Surajaya mendukung penggunaan tranportasi publik(sumber poto instagram Ray Surajaya)

Ray Suryajaya menyatakan bahwa polusi udara, adalah masalah serius, yang berdampak pada kesehatan dan kualitas hidup. Sebenarnya polusi udara bukan tanggung jawab pemerintah saja, kita pun ikut bertanggung jawab. Ada baiknya memang menggunakan transportasi publik, kebanyakan teman-teman Ray memilih membawa kendaraan pribadi, influenser bernama Ray Surajaya lebih senang menggunakan transportasi umum.

Selebgram Aurelia Anastasia, menyatakan bahwa pembahasan isu polusi udara, yang berakibat buruk terhadap lingkungan. Cuaca Jakarta sudah berbeda, sebaiknya untuk penanggulangan polusi harus dikurangi mobilitas, seperti truk yang asapnya mengotori udara, pabrik-pabrik yang limbahnya dibuang secara sembarangan. Aurelia sebagai warga Depok, merasa kesulitan naik Commuter Line, karena jalur Commuter Line sedikit ribet. Selain itu di Trans Jakarta selalu desa-desakan yang bikin tak nyaman, mungkin harus ada penambahan rute baik di Commuter Line ataupun Trans Jakarta.

12 Komentar Tambahkan milikmu
  1. Jakarta kota besar dan selalu rame dengan aktivitasnya terhadap pengguna kendaraan bermotor yaa. Saking banyaknya pengguna kendaraan bermotor semakin banyak juga polusi udara yang dihasilkan. Setuju sih sama pendapat dari ray surjaya kalo polusi udara benar benar masalah serius. Semoga aja Jakarta polusi udara di Jakarta bisa diatasi, paling tidak banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya menjaga semua itu, misalkan lebih banyak menggunakan transportasi umum. Biar nantinya anak cucu bisa menikmati udara yang bersih dan minimal polusi udaranya berkurang

  2. Udara bersih itu menjadi kebutuhan kita semua, karena itu menjaga lingkungan juga jadi tanggung jawab kita bersama. Untuk urusan mobilisasi di Jakarta, dengan terintegrasikan jalur-jalur angkutan publik seperti KRL, MRT, LRT dan Commuter line, saya pribadi lebih memilih naik angkutan publik deh di Jakarta

  3. Saya udah sekian tahun lebih memilih naik transportasi umum. Tetapi, memang karena transportasi umum di Jakarta udah jauh lebih baik. Kalau masih berantakan kayak dulu, lebih memilih bawa kendaraan pribadi. Jadi saya sangat yakin perlu perhatian bersama supaya udah bersih di Jakarta semakin terwujud.

  4. Angkutan umum dibutuhkan banget nih untuk mengurangi emisi. Mudah-mudahan jadi gaya hidup juga. Supaya udara kita berkualitas bersih pula.

  5. Emang rame banget warna merah yang menunjukkan betapa buruknya kualitas udara ibukota. Harus ada upaya serius dan kebijakan untuk mengatasinya. Belum lagi masalah emisi gas buang yang menghantui. Saatnya negeri ini berbenah.

  6. udara bersih pasti jadi hal yang sangat dibutuhkan bagi semua orang termasuk makhluk hidup didunia. semoga kita bisa mendapatkan dan merasakan selalu udara bersih dei kehidupan yang lebih baik yah

  7. Andai saja ya kalau Jakarta itu bisa seperti Singapura atau Jepang di mana masyarakat lebih banyak mengandalkan moda transportasi umum dibandingkan pribadi. Pastinya polusi udara jadi lebih berkurang, serta kondisi udara pun juga jadi nggak terlalu panas.

  8. aku baru sadar kalau jakarta termasuk kota megapolitan yg penduduknya tinggi. Dan polusi udara yang bersih dan aman menjadi tugas bersama untuk mewujudkannya. Aku rasa, kepedulian bersama harus muncul dari tiap person. Mendukung tindakan pemerintah dan secara mandiri menunjukkan aksi peduli terhadap Jakarta

  9. kalau melihat dari angkutan massal yang ada di Jakarta terbilang cukup variatif.
    mungkin jumlah armada, ketepatan waktunya, serta keamanannya yang masih perlu ditingkatkan.
    begitu juga fasilitas pendukung seperti eskalator dan juga elevator yang kerap sesuatu, kayak di stasiun Manggarai mati-mati terus hehe

  10. Terima kasih ya kak rekomendasinya kalau ke Jakarta lagi bisa mampir ke tempat ini karena ya begitulah ke mana-mana polusi dan bikin sesak napas

  11. Permasalahan klasik ibukota ya.
    Turut sensng, selalu ada pihak-pihak yang mengadakan acara diskusi di atas, terutama ketika diskusi juga merumuskan solusi-solusi positif untuk permasalahan yang dikemukakan.
    Semangat selalu warga Jakarta.

  12. Kalo udah pembahasan polusi udara, Kota Jakarta menjadi kota yang katanya polusi udaranya terparah. Memang menggunakan trasportasi umum menjadi salah satu mengatasi polusi udara. Tapi sayangnya banyak yang mengabaikan itu, alasannya transportasi umum masih belum nyaman digunakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.