Memegang Emas Batangan di Museum Bank Indonesia


Hai hai hai ketemu lagi dong di awal pekan Februari 2024, masih asyik pilih pilih capres? Siap siap ikutan pesta demokrasi, Mang Admin doain nih kita bisa lewati pemilu dengan damai, setuju pecinta blog tercinta? Pilihan boleh beda, tapi kalau masalah jalan jalan dan makan mah pantengin blog tercinta ini ya.


Kali ini Mang Admin akan membawa pengalaman seru yaitu menikmati jelajah Museum Bank Indonesia, gimana menuju ke tempat tersebut, ternyata museum yang berlokasi di jalan Pintu Besar Utara Nomor 3, mudah dijangkau. Rutenya sangat familiar bagi tukang ngelayap, apalagi yang doyan ke Kota Tua.

Pengunjung antusias menikmati koleksi museum


Kamu bisa naik commuter line dan berhenti di Stasiun Kota, atau naik Trans Jakarta, oh iya nih Museum Bank Indonesia itu berdekatan dengan Museum Bank Mandiri, ya mepet mepet wilayah Kota Tua yang legend itu. Yuk cari tahu bersama Mang Admin tentang gedung cagar budaya berdasar SK Gubernur Provinsi DKI Jakarta No.475 tahun 1993.


Tiket masuknya cuma Rp 5.000, kapan lagi nambah ilmu tentang seluk beluk Bank Indonesia, cuma bayar goceng, eit tapi jangan ke sini ya kalau hari Senin atau Libur Nasional, karena Museum Bank Indonesia libur. Tempat ini cocok banget kalau mau belajar tentang ekonomi Indonesia pada umumnya.


Mengenai jam operasional museum adalah jam 08.00 hingga 15.30 WIB, dan rehat di jam 12.00-13.00 WIB. Kemon ikuti Mang Admin dan kita jelajahi keseruannya, konsep museum kebanggaan Bank Indonesia, memadukan unsur education dan entertainment

De Javashe Bank Cikal Bakal Museum Bank Indonesia

Salah satu bangunan di museum Bank Indonesia(dokpri)


Seperti kita ketahui bersama bahwa di zaman dahulu, rempah rempah Nusantara sangat terkenal sebagai komoditas mahal, akhirnya bangsa Eropa berlomba lomba untuk bisa menguasai perdagangan.


Nusantara yang cantik tercabik cabik sebagai negeri jajahan, mula mula korporasi yakni VOC, hingga Belanda sebagai bangsa penjajah. Namun di sisi lain mereka juga membangun infrastruktur, termasuk De Javasche Bank.


Inilah menjadi cikal bakal Museum Bank Indonesia, kalau kita berkunjung ke museum yang di resmikan oleh Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, tanggal 21 Juli 2009. Tour museum seraya menikmati bangunan art deco, dengan bangunan kokoh menjulang, dengan pilar gede, atapnya tinggi pula.


Museum Bank Indonesia memiliki dua lantai, lantai satu ada ruang serba guna, kafe, ruang percetakan dan pengedaran uang. Sedangkan di lantai dua, banyak banget ruangannya, mulai ruang numismatik, ruang moneter emas, ruang Gubernur BI, Ruang Rapat Gubernur, Ruang Rapat Direksi hingga ke ruang teater.


Mang Admin merasa setelah berkunjung ke tempat ini, pengetahuan tentang duit makin bertambah, meski duit dompet susah banget nambahnya hehe. di areal Museum BI ada juga lho masjidnya, cakep lagi tempat ibadahnya, lain kali Mang Admin bikin tulisan tentang masjidnya ya, sabar.

Gudangnya Duit Ya Ia Dong

Main main ke museum BI, koleksi uangnya segambreng(dokpri)


Bila membincang tentang uang, pasti deh pada ijo hehe, namanya juga duit alias uang, pasti semua suka dong.Nah untuk yang penasaran tentang uang yang beredar di negeri ini, ke sini deh buruan.


Bukan saja uang yang beredar hari ini, namun uang yang dahulu menjadi alat tukar, ada keping uang zaman Majapahit, Sriwijaya ataupun uang era kompeni(VOC).Ada uang zaman Belanda,awal Indonesa merdeka dan koleksi uang tahun 50an,60an,70an,80an hingga 90an, lengkap.


Ada juga uang uang dari negara negara sahabat, mata uangnya lengkap banget, di susun rapih dari mata uang terkecil hingga nominal terbesar, termasuk uang logam atau koin.

Tahu tuh petugas museum rajin banget deh mengkoleksi mata uang dari berbagai negara, terus up date pula mata uangnya, keren sih.


Bagi penggemar dan pengkoleksi uang uang koneksi, ini mah harus mampir, kalau nggak, rugi dong.Soalnya koleksi Museum Bank Indonesia ini lengkap kap kap. Seru aja liat kepingan alat pembayaran di masa kerajaan Majapahit.


Lempengan logam yang terbuat dari tembaga, ditengahnya mempunyai lubang, dan ada motif hewan atau juga tanaman, namanya Gobog Majapahit. Berkembangnya kerajaan bercorak Islam di Nusantara, berpengaruh dengan penyebaran mata uang.


Ada juga uang kertas yang digunakan pada masa VOC, gambarnya jadul, itu sih sudah pasti, semakin kita perhatikan, dari dahulu memang duit atau uang bikin orang orang terpesona gitu deh.

Kenal JP Coen, di pelajaran sejarah kadang nama ini disebut, dia tuh pernah menjabat sebagai Gubernur Jenderal VOC, nah gambar dia nih sempat jadi mata uang kertas.

Merasakan Sensasi Pegang Emas Batangan

Ini dia emas batangan yang kepegang Mang Admin


Mumpung dapat kesempatan tour di Museum Bank Indonesia secara gratis, terus ada guide, si mbak yang bertugas mengawal rombongan Mang Admin begitu trenggginas memaparkan suasana museum, terbantu banget deh informasi tentang seluk beluk museum serta sejarah yang menyertainya.


Ada satu ruangan yang memantik rasa penasaran Mang Admin ketika menjejakan kaki di ruangan ini, melewati pintu yang dilapisi rolling door dari besi, dan hal yang menakjubkan.

Emas dan emas wow jadi ingat komik Donald Bebek yang dahulu menjadi bacaan kesaayangan Mang Admin. Itu lho yang punya emas numpuk ya Paman Gober.


Di museum Bank Indonesia ada tumpukan emas, bukan emas perhiasaan dalam hitungan gram lho, tapi emas batangan, satu batang emas beratnya kira kira 13,5 Kg, cukup berat deh. Emas emas tersebut disusun secara bertumpuk dengan pengamanan ekstra.

Kalau mau pegang, diperbolehkan,ada kotak kaca dengan lubang ditengahnya, pengunjung museum diberi kesempatan buat ngelus ngelus emas batangan, kalau kuat ngangkat satu tangan juga boleh. Tahu nggak gaes, untuk kali pertama dalam hidup Mang Admin, pegang emas lantakan alias emas batangan.


Denger denger sih satu batang emas tersebut, bernilai antara 6 hingga 7 milyar. Emas juga melambangkan bahwa negara tercinta, mempunyai cadangan devisa yang di miliki Indonesia, wah ternyata kalau disebut negara kaya, kita mah termasuk negara kaya nih, emasnya aja setumpuk begitu.

Yuk Kita Rawat Bersama Bangunan Bersejarah


Jujurly senang banget sudah diberi kesempatan untuk jalan jalan di Museum Bank Indonesia, megahnya bangunan ini, adalah bukti bahwa bangsa kita pernah mengalami kelamnya penjajahan.


Beruntung generasi Mang Admin dan juga pembaca, nggak pernah mengalami masa masa sedih tersebut. Dari bangunan lama kita bisa belajar masa lalu, nah tugas kita bersama, menjaga dan tentu saja merawat semampu kita.


Paling tidak ya sering sering deh mengunjungi museum meseum yang ada ditanah air, karena Mang Admin yakin deh di setiap kota ataupun Kabupaten ada bangunan sejarah yang mempunyai keterkaitan histori dengan daerah tersebut.


Gitu deh cerita Mang Admin saat menjelajah Museum Bank Indonesi, di Jakarta tuh banyak banget museumnya lho, kalau soal ini, entar deh Mang Admin ceritain juga museum museum yang lainnya, oke gaskeun.

16 Komentar Tambahkan milikmu
  1. Unik dan pastinya berkesan bisa jalan-jalan ke Museum Bank Indonesia. Apalagi bisa megang emas batangan wah bisa jadi penyemangat nih hihi… Bangunan bersejarah kerap membuat saya kagum, terlebih lagi Bank Indonesia yang memiliki sejarah panjang untuk kemajuan bangsa Indonesia

  2. Pengen banget bisa merasakan emas batangan di Museum ini. Wah, kalau libur nasional dan hari senin justru absen ya ?. Bisa melihat juga koleksi duit yang berjejer di tempatnya. Menarik buat dijejalajah. Tapi, kok jauh nian ya

  3. Ingin juga ke museum bank Indonesia, sayangnya tidak beroperasi di hari libur nasional ya
    Ingin mengetahui perkembangan mata uang dari masa ke masa nih

  4. Wah keren museumnya, jadi pengen ke sana juga. Pengen ngerasain gimana rasanya pegang mas batangan hehe. Masuk wishlist dulu ni buat jalan-jalan ke museum BI.

  5. sempat ngitung gak sih Mang berapa total keseluruhan emas batangan yang bertumpuk itu? hihihih.. 1 batang harganya fantastik ya.. beruntunglah Mang udah pegang emas batangan segede gitu, siapa tau nanti bisa memilikinya juga yekaan 🙂
    jadi pengen nih kalau ke Jakarta lagi, berkunjung ke Kota Tua, ke Museum Bank Indonesia buat lihat emas batangannya itu sekaligus elus-elus juga si emas batangan 😀

  6. Waah jadi pengin ajak anak-anak ke Museum Bank Indonesia dan mengenalkan berbagai macam uang kuno di sana. Kalau emaknya sih penasaran dengan emas yang bermilyar-milyar itu. Emaknya juga belum pernah ke sana. Makasih mas informasinya.

  7. Wah Aku dari dulu penasaran pengen masuk museum ini deh, belum kesampaian nih. Seru banget baca ceritanya. Koleksi yang link di sini lengkap ya. Trus mau juga euy pegang Emas batangan. Ya Kali aja, sekarang megang-megang aja dulu, sambil melangitkan doa, siapa tau Nanti dikasi rejeki bisa punya sendiri hehehe

  8. Seru sekali sepertinya menjelajah Museum Bank Indonesia. Jadi tercerahkan tentang sefruit sejarah yang berhubungan dengan finansial di negara kita. Sepertinya recommended banget untuk nanti bisa dimasukkan ke list jalan-jalan di Ibu Kota untuk datang ke Museum Indonesia ini

  9. Sebelum Pandemi, Alhamdulillah berkesempatan ke Museum BI ini. Tapi belum beruntung sampai bisa megang emas murni dalam bentuk batangan ini. Semoga suatu hari nanti bisa ke Museum Bi dan bisa sampai megang emas batangan, setidaknya pernah megang emas batangan meski belum bisa punya emas batangan

  10. Eh, baru tahu ada emas batangan di Museum Bank Indonesia. Dulu waktu ke sana tidak lihat, tapi memang luas banget kan. Ke sana lagi ah, buat eksplor lebih dalam Museum Bank Indonesia.

  11. Wah itu emas beneran ya. EMas agak gede aja belum pernah nikahnya. Apalagi emas batangan segede itu. Sepertinya belum pernah juga ke Bank Indonesia. Mudah-mudahan ntar bisa ke sana dan megang emas batangan..

  12. Kalau ke museum BI memang bikin senang. Belajar tentang sejarah perbankan, juga melihat ruangan yang emas nan membahagiakan. Lah kok gak foto selfie kak dengan background emas-nya, malah tangan adminnya aja hehe

  13. Jalan-jalan ke museum BI seru banget, Mang Admin.
    Museum BI ini juga jadi salah satu favoritku sih karena memang lengkap jumlah koleksinya dan konsep museum dari kontemporer dan modern bisa terpadu disitu.
    Btw jangan dibawa pulang ya emas batangannya. Hahaha

  14. Auto teringat pengalaman pribadi, waktu eksplor musium. Salah satunya yang ada di kota Sumbawa, NTB.
    Sensasi melihat atau memegang langsung (benda-benda yang memang masih diperbolehkan untuk dipegang) memang sungguh berbeda.
    Tak terasa jadi turut berimajinasi ke masa lalu dimana benda tsb eksis dan dipergunakan secara langsung.

  15. Wah, seru sekali ya bisa keliling museum BI. Harus banget nih digencarkan jalan ke museum untuk para generasi muda, biar gak pada lupa sejarah dan jadi lebih paham juga gak sekedar lihat gambar di buku. Hehehe …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.