Blogger Cerdas Bertahan Di Era Media Sosial

Saatnya “mengisi gelas kosong” mengikuti workshop penulisanyang diadakan PT Astra International Tbk(dokpri)

Ketika email menyapa,senangnya hati karena dipastikan satu seat untuk acara Workshop di Exhibition Lomba Foto dan Anugerah Pewarta Astra 2024 aman. Ada empat sesi workshop yang diselenggarakan pihak Astra, untuk mengasah kemampuan fotografi dan penulisan.Sejak tanggal 21 hingga 24 Januari 2025, para nara sumber memberikan materi mumpuni untuk para peserta workshop, yang lebih serunya lagi untuk jadi peserta, cukup mendaftar dan itu gratis lho.

Karena penulis seorang blogger, akhirnya pilihan mengikuti workshop, ketika sesi Inovasi Blogger di Era Media Sosial, dengan pemateri Ani Berta yang merupakan Founder Indonesian Social Bloggerpreneur. Karena baru pertama kali hadir di Menara Astra, minta bantuan ke Kak Efa Butar Butar cara hadir ke acara, ternyata bisa lho ke Menara Astra via Commuter Line, turun di stasiun Sudirman, jalan dan nyebrang ke JPO Dukuh Atas, cuma lima menitan sudah nyampe aja lokasinya.

Alhamdulillah bertemu dengan kawan kawan blogger, ada juga yang mengikuti workshop adalah para pemenang di ajang Anugerah Pewarta Astra 2024, keren lah apalagi Teh Ani Berta membawakan materi dengan begitu komunikatif dan runut, karena peserta workshop bukan melulu blogger, ada juga mereka yang hadir belum ngeh apa itu blogger.

Tapi tenang, Ani Berta sebagai pemateri menyelipkan kiat kiat untuk para newbie, atau mereka yang ingin berkecimpung di dunia perbloggan. Di antara gempuran media sosial, yang saat ini melanda,eksistensi blog masih ada.

“Untuk teman teman yang belum tahu apa itu blog, blog adalah sebuah platform yang isinya berbagi pengalaman pribadi,” beber Ani Berta.

Kalau pun untuk menulis, nggak harus menulis tema tema berat seperti dinamika politik atau isue isue lainnya, lebih baik menulislah yang berdekatan dengan kehidupan keseharian kita.Misalnya seorang ibu yang mempunyai seorang anak, bisa lho di tuliskan ke dalam blog.

Mengenal Platform Untuk Ngeblog

Terima kasih Teh Ani Berta untuk ilmu tentang penulisan blog di era di media sosial(dokpri)

Ani Berta memaparkan beberapa platform yang bisa di pilih, mulai dari yang gratisan hingga berbayar, bisa kok milih blogspot atau wordpress, atau media agregator menjadi pilihan untuk menulis, seperti Kompasiana,Kumparan,Indonesiana atau Bisnis Muda untuk yang suka menulis tentang keuangan.

Untuk para pemula jangan khawatir ya, karena platform penulisan memungkinkan seseorang untuk bisa mengkreasi tulisan dan bisa menyalurkan hobi menulis,Teh Ani Berta sempat memberikan semangat kepada Guntur, salah satu peserta workshop yang duduk di kursi roda,hobi nulis puisinya bisa dituangkan di blog.

Ani Berta membandingkan keadaan saat beliau kali pertama menulis blog di tahun 2008 lalu, saat ini pada umumnya untuk menjadi blogger relatif lebih muda, tools untuk ngeblog tak sesulit saat dahulu, saat olah poto di zaman dahulu terasa lebih berat, karena tahapan mengaplikasikan gambar ke blog relatif sulit,atau zaman sekarang bila butuh infografis untuk memperkuat alur cerita, lebih gampang dibikin dengan aplikasi Canva.

Pesan Ani Berta kepada para peserta yang ingin terjun ke dunia blog, pemateri yang baru saja menyelesaikan pendidikan S2, wanti wanti agar bikin nama blog jangan alay, lebih baik penamaan blog simpel dan gampang di ingat. Selain itu untuk mendukung eksistensi blog, lebih baik punya medsos yang nama akunnya sama, sehingga gampang dikenali oleh audiensi yang membaca blog kita.

Pilihan menggunakan domain gratis dan juga berbayar, bisa menjadi pertimbangan, di sini letak kejelian untuk mereka yang ingin memilih platform ngeblog, menggunakan self domain menunjukan sikap profesionalisme, contoh blog yang menggunakan self domain, seperti ani.berta.com. Bisa lho bikin dua blog, misal untuk keperluan bisnis dan juga blog pribadi, asal kita bisa membedakan, jangan disatuin.

Hari Gini Masih Ngeblog?

Peserta workshop antusias mendengar pemateri berbicara(dokpri)

Bocah bocah generasi z atau para milenial, lebih tertarik dengan tampilan visual, tak heran jika Tiktok,Reel Instagram atau Youtube makin populer, gampang FYP lebih seru cepat trending dengan modal video yang berdurasi beberapa detik. Di banding nulis tentu lebih gampang ngerekam dan menyebarkannya di media sosial.

“Hari gini nulis blog? Tiktok dong, youtube dong.Padahal value nulis di blog memiliki kedalaman karya,saat menulis akan memperpanjang fokus,” ungkap Ani Berta.

Apa lagi saat ini isue Brain Rot kian menggejala, seiring maraknya penggunaan internet di semua lapisan masyarakat, apa itu Brain Rot? Adalah penurunan kecerdasan otak karena kerap menikmati video video pendek. Makin jauhlah para generasi alpha dan Z untuk memahat pikiran dalam bentuk tulisan.

Menurut Teh Ani Berta, mereka yang saat ini tidak kenal apa itu ngeblog, bukan berarti tak peduli atau mengacuhkan lebih kepada ketiadaan orang yang concern mengenalkan blog kepada mereka.

Ini terbukti ketika Ani Berta mengadakan pelatihan ngeblog di daerah Bogor, menurut Teh Ani tak ekpektasi berlebih ketika memberikan pelatihan, namun anak anak tersebut justru antusias, bergegas membuat akun dan mereka merasa menemukan mainan baru ketika ngeblog.

Ada dari anak tersebut,mencurahkan tulisan tentang perundungan yang ia alami, pada akhirnya Teh Ani memberikan juga workshop tentang bullying. Ternyata ada titik cerah ngeblog, di tengah gempuran konten konten video pendek, sebagai pembicara dalam workshop yang diadakan PT Astran International Tbk, Ani Berta mengajak peserta, untuk giat ngeblog, jangan sampai blog yang kita punya menjadi” karatan”,saking jarangnya posting blog.

Regenerasi Blogger Kenapa Tidak

Salah satu peserta yang tahun ini menjadi juara favorit Anugerah Pewarta Astra 2024(dokpri)

Namanya Salwa, siswi kelas 2 SMP ini mengikuti workshop, duduk paling depan di sebelah kiri panggung, hadir bersama ibunda tercinta, tak dinyana kehadiran Salwa bagi Teh Ani Berta, sebagai api spirit bangkitnya blog untuk di gemari kalangan remaja.

Yang menghadiri acara workshop rata rata usianya menginjak dewasa, kehadiran Salwa bagai oase, bahwa ngeblog bukan melulu di dominasi orang orang berusia dewasa, ternyata generasi alpha dan Z masih meminati dunia literasi.

Dalam materi workshop,Ani Berta berpesan, menulislah dengan ikhlas dan jangan terburu buru mendapat profit instan karena ngeblog, semua butuh proses. Bila sabar menulis, tetap punya semangat berbagi dalam tulisan, selalu ada saja jalan yang tak terduga.

Pengalaman satu tahun Ani Berta menulis tanpa mendapat bayaran di sebuah Kementerian, nyatanya berakhir hepi ending dengan ajakan keliling Indonesia secara gratis. Mungkin di tempat yang saat ini kita menulis tak ada fee yang didapat, justru di tempat lain rezekinya malah moncer.

Terima kasih Teh Ani dengan materi workshop yang isinya daging semua, makin semangat untuk terus ngeblog,serta mendapat jurus baru ketika ngeblog di era sosial media, materinya keren dan pesertanya antusias, mantap!

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.