Cobalah ke desa Rajawetan selepas waktu Maghrib, di dekat masjid desa terdapat warung yang sahaja dan sederhana. Namun bila berbicara tentang serabi surabi atau sarabi boleh diadu enaknya.
Mau bukti? Datang saja ke sebuah desa di kecamatan Pancalang, kabupaten Kuningan. Udara dingin harus dilawan dengan penganan hangat, maka klop sudah hadirnya sarabi Nok Dawi.
Penganan jajan pasar yang enak dikudap taktala hangat ini memang familiar dengan keluarga di Indonesia, berbahan dasar tepung beras dan santan kelapa. Nah kali ini Mang Admin mau bagi bagi cerita serabi enak.
Pulang kampung pastinya nyerbu serabi buatan Nok Dawi, dari tampilan luarnya udah bikin ngiler, serabi yang di masak di tungku dan dengan api dari kayu bakar, harum dan gurihnya mancap banget.
Ada dua variasi serabi di warungnya Nok Dawi. Serabi biasa dan serabi dengan toping dage alias oncom, tekstur serabi bikinan Nok Dawi terasa empuk dan khas serabinya terasa banget.
Mengenai harga? Jangan takut kemahalan lho, malah menurut Mang Admin mah ini harga serabi murmer banget.Serabi tanpa oncom cuma seribu perak euy, sedangkan serabi dengan toping oncom cuma dibanderol seribu lima ratus rupiah.
Bener bener harga gokil deh, bisa di borong ini mah ama pembaca blog kesayangan hihi. Selain serabi, tersedia pia pia atau bala bala, goreng tahu dan tempe. Harganya seribu rupiah juga sih.
Serabi dengan taburan irisan oncom dengan cita rasa pedas juga memiliki keunikan rasa yang menggugah selera. Acapkali pelanggan harus rela antri untuk mendapatkan pesanannya.
Perantau asal Kuningan yang tinggal di kota Bekasi, Irma Yuli Farida mengungkapkan jika ia pulang kampung, satu hal yang ia cari adalah serabi buatan Nok Dawi.
Serabi memang kuliner khas Nusantara, variasi serabi saat ini memang beragam, ada yang memakai toping telur, keju hingga sosis. Namun yang pasti serabi Nok Dawi memang leker untuk di nikmati.
Hayuk atuh ke Rajawetan, sekalian maen ke kampungnya Mang Admin.Kita nikmati serabi Nok Dawi yang rasanya asoy gurih.