Elis Yanti Nurhayati Memimpin Emak Emak Berbagi Di Gerakan Sedekah Jumat

 

Kemuliaan dan istimewanya hari Jum’at menjadi inspirasi bagi Emak Emak di Perumahan Sukaraya Indah untuk berbagi, mengutip hadist riwayat Abi Syaibah yakni “Sedekah itu dilipat gandakan pahalanya pada hari Jum’at”. Inilah yang menjadi inspirasi penamaan “Gerakan Sedekah Jum’at yang saat ini memasuki usia 4 tahun dan akan terus berbagi kebaikan.

 

Namun jika mereka melakukan sesuatu seperti mengurus anak anak, arisan dan kegiatan lain seperti berbagi kepada sesama,biasanya Emak emak akan fokus dan siap siap tuh  “kelar deh hidup loe!” Hal ini lah  yang  patut di acungi jempol. Sisi positif Emak emak yang memiliki naluri keibuan dan penuh welas asih tercermin dalam sebuah hal yang positif di perumahan Sukaraya Indah, Bekasi.

 

Gerakan Sedekah Jumat kreasi Emak emak Sukaraya Indah  dengan keanggotan mencapai 500 orang ini dan satu hal yang penting di catat adalah tampilnya seorang perempuan bernama lengkap Elis Yanti Nurhayati yang berasal dari Kampung Cibelik Garut yang saat ini menjadi ketua di periode ketiga kepengurusan GSJ, perempuan kelahiran 22 Juli 1982 ini seakan mewakili Sosok Pahlawan yang bergerak dalam sunyi dan tak butuh publikasi njelimet.

 

Gerakan Sedekah Jum’at(GSJ) mampu menebar kebahagiaan di sekitar wilayah Sukaraya, bahkan saat ini GSJ telah menyebarkan kebaikan lintas kabupaten dan juga provinsi. Bila melihat Emak emak berompi biru dengan logo GSJ, menerjang daerah bencana untuk mengirimkan bantuan, jangan sungkan sapa Emak emak hebat dari perum Sukaraya.

 

Organisasi mana pun butuh kekuatan rupiah sebagai penopang keberlangsungan, uang bukan segalanya tapi segalanya pasti perlu uang, coba cek saldo GSJ, biasanya kerap habis di angka nol, menurut Elis bahwa saldo GSJ memang kerap nol, setelah donator mensedekahkan hartanya, anggota berinfaq dan juga benda benda berupa donasi dan sumbangan tak bisa berlama lama berada di sekretariat GSJ.

 

Perempuan murah senyum ini memamparkan strategi sebaran donasi GSJ, bahwa setiap minggu paling tidak ada dana terkumpul di kisaran empat juta rupiah, dan donasi itu harus dihabiskan tanpa sisa, kebermanfaatan sedekah yang di keluarkan akan menjadi berkah jika disegerakan untuk disampaikan kepada yang berhak. Sebuah langkah yang cerdas dengan menolkan saldo namun dibalik itu ada senyum yang merekah untuk  orang orang yang membutuhkan.

 

 

Kegiatan Sedekah Jumat terus membenahi kepengurusannya, berdasarkan Surat Keputusan Nomor 001/GSJ/SK/XII/2019 mulai menata kembali pergerakan GSJ agar lebih baik dan dapat mempertanggung jawabkan kegiatan. Dengan kepengurusan sekitar 32 orang, GSJ akan terus bergerak menebar kebaikan tanpa pamrih. Kekinian GSJ telah tercatat di Direktorat Jenderal Adminitrasi Hukum dengan Nomor SK: AHU-0001.AH.01.04.Tahun 2022.

Salah satu kolaborasi yang saat ini dilakukan adalah bekerja sama dengan Sukaraya Green Comunity, sebuah komunitas di perumahan Sukaraya Indah untuk menata lingkungan, bahwa Gerakan Sedekah Jum’at mendukung penuh SGC untuk menata lingkungan hidup agar kualitas udara lebih baik dengan menanam berbagai pohon di areal perumahan. Bahkan kolaborasi ini melibatkan Emak emak anggota GSJ berperan aktif menghijaukan perumahan.

 

Bahwa tak melulu GSJ memberikan perhatian terhadap kaum dhuafa, anak yatim piatu, namun peduli lingkungan sekitar adalah jawaban bahwa hidup bermanfaat bagi sesama dan juga lingkungan patut diperhatikan juga. Elis Yanti Nurhayati berharap dengan kerja sama antar komunitas di perumahan, memberi ruang yang sehat bagi para penghuni untuk mendapatkan udara segar dan juga kualitas hidup lebih baik karena lingkungan tempat tinggal lebih tertata.

“Kepedulian dimulai dengan sesama anggota, pada dasarnya GSJ bergerak ketika ada orang yang membutuhkan. Jika ada anggota yang sakit atau kerabat anggota memerlukan bantuan maka akan disegerakan bantuan untuk mereka, saat ini memimpikan mempunyai tempat sendiri agar lebih nyaman, ujar Elis Yanti Nurhayati.

Bergeraknya GSJ tidak selalu menghadapi jalan mulus, bahkan hingga saat ini, ketika beroperasional, Gerakan Sedekah Jumat tak memiliki laptop, ada seseorang yang dengan tulus meminjamkan laptop, namun sangat mungkin bila si pemiliknya akan membutuhkan laptop tersebut di satu ketika diminta kembali karena sifatnya adalah pinjaman.

“Sangat butuh banget yang namanya laptop tuh Om, karena belum punya,” imbuh Teh Elis.

Untuk kelancaran beraktifitas sosial yang saat ini diperlukan secara mendesak adalah laptop, ini membuat mimpi mendapatkan laptop adalah prioritas. Saat ini bila ada kado yang istimewa bagi Elis Yanti Nurhayati adalah memiliki laptop, acap kali ada dana untuk pembelian laptop, namun dana yang telah terkumpul malah terpakai dengan kebutuhan operasional GSJ yang lebih membutuhkan.

Melalui tulisan ini, penulis berpikikir. Sebuah laptop sangat diimpikan oleh perempuan kelahiran Garut ini, Elis Yanti Nurhayati dengan segala kiprahnya di Gerakan Sedekah Jumat, sangat layak mendapatkan kado istimewa, bukan benda yang mahal seperti intan permata, namun kehadiran laptop akan melengkapi kegiatan sosial dan juga berbagi. Berharap tahun ini laptop impian bisa terwujud untuk Teh Elis Yanti Nurhayati.

Kebaikan biasanya akan memantul, dengan keikhlasan memimpin Emak emak perumahan Sukaraya untuk tetap berbagi meski saat ini ekonomi juga boleh dibilang tidak baik baik saja karena hadirnya pandemi Covid-19, namun upaya untuk menyisihkan rezeki secara konsisten adalah kebajikan yang patut diapresiasi, sejauh ini Gerakan Sedekah Jumat adalah teladan untuk berbagi ditengah tengah keterbatasan, tetap semangat wahai Emak emak GSJ.

Super memanggil teman teman blogger untuk berpartisipasi dalam Kontes Blog Super yang mengambil tema #KadoUntukPahlawan pada 4 April sampai 5 Juni , Teh Elis dengan GSJ telah menebar kebaikan, ceritakan yuk sosok pahlawan di sekitar kita. Bakalan ada cuan tunai  nih gaes, yuk ikutan dan cekidot ya disini.