Hadirnya KBA 13 Ulu berbarengan dengan event olah raga terbesar di benua Asia, saat Asian Games 2018 di gelar di dua kota yakni Palembang dan Jakarta, awal berdiri KBA 13 Ulu berada di Kampung Arab Al Munawar 13 Ulu.
“Saat itu saya belum joint dengan KBA 13 Ulu, ketika berada di kampung Arab, kegiatan KBA 13 tidak terlalu produktif, apa lagi fasilisator KBA yang bernama Mas Baim pindah ke pulau Bangka karena dinas sebagai PNS,” ungkap M Fadli melalui wawancara daring.
Menurut M Fadli bahwa ia bergabung dengan KBA 13 Ulu di tahun 2021, lokasinya pun berpindah meski berada di kelurahan yang sama, kali ini KBA ajeg berada di RW 06,RT 31, jalan Batudua, samping kantor Kelurahan 13 Ulu hingga saat ini.
Walau berbilang bukan orang pertama yang mengurus KBA 13 Ulu, namun bisa di bilang, M Fadli merupakan tulang punggung bangkitnya eksistensi KBA yang meredup di lingkungan kota Palembang, perlahan namun pasti KBA 13 Ulu berbenah, menurut M Fadli, bersyukur ada orang orang hebat yang tulus, agar eksistensi KBA 13 Ulu terjaga.
“Sepanjang yang kami tahu, KBA 13 Ulu merupakan satu satun
0ya Kampung Berseri Astra dikota Palembang, kembanggaan Wong Kito Galo,” ujar M Fadli seraya tersenyum.
Meski hanya satu satunya KBA di kota yang terkenal dengan kuliner pempek, bukan saatnya berleha leha karena relatif tak punya saingan, justru karena hanya ada satu di Palembang, seharusnya menjadi model yang baik, agar KBA 13 Ulu menjadi panutan.Jejak KBA di kota Palembang tak terhenti hanya punya satu KBA.
Mengusung Misi Berantas Stunting
Berdasar Survey Kesehatan Indonesia(SKI), angka stunting di Sumatera Selatan tahun 2023 mengalami kenaikan 1,7% menjadi 20,3% dari tahun lalu. Bagaimana angka stunting di kota Palembang sebagai ibu kota provinsi Sumatera Selatan? Angka stunting dari kota yang terkenal dengan sungai Musinya, berada di angka 18,9%. Target stunting untuk nasional dan daerah di tahun 2024, angka stunting sebesar 14%.
Data SKI menyebutkan di Sumatera Selatan,anak yang mengalami stunting pada bulan Juni 2024 mencapai angka 6.847 anak balita. Permasalahan stunting memang harus segera di tuntaskan, karena daya rusak stunting terhadap kemajuan suatu bangsa sangat berpengaruh. Untuk kasus stunting terutama di ruang lingkup RW 06, dimana KBA 13 Ulu berada.
“Kami punya Posyandu Cempaka yang mempunyai program untuk, pemberantasan stunting, apa yang dilakukan Posyandu Cempaka kerap mendapatkan apresiasi dari pihak kecamatan,” ungkap M Fadli dengan nada bangga.
Secara aktif Posyadu Cempaka mendukung upaya Kota Palembang menggapai zero stunting dengan program unggulan yang bernama Segera Intervensi Ekstra Atasi Stunting atau disebut Sikat Stunting. Kegiatan rutin bulanan Posyandu Cempaka adalah pemeriksaan kesehatan,mengukur tinggi badan dan berat balita, pemberian ekstra makanan bergizi.
Dukungan Puskesmas Nagaswidak untuk menurunkan stunting, serta partisipasi yang dilakukan oleh pihak Astra Palembang, memberikan harapan, satu ketika tak ada lagi bayi bayi yang lahir di RW 06, mengalami stunting.
PAUD Sinar Harapan Menerangi Asa Pendidikan
Pilar yang jangan sampai terabaikan adalah pilar pendidikan, begitu pentingnya sektor ini, PT Astra International Tbk begitu concern,Astra Cerdas merupakan komitmen Astra untuk mencerdaskan Indonesia pada umumnya.Pondasi pendidikan yang kuat, akan menghasilkan generasi cerdas yang memberi dampak positif bagi negeri tercinta.
“Bersyukur kami mempunyai sosok berintegritas di dunia pendidikan, beliau bernama Ibu Enny yang merupakan founder PAUD Sinar Harapan,” cetus M Fadli melanjutkan obrolan daring.
Tahun ini PAUD Sinar Harapan memasuki usia “sweet seventen”, sejak kehadirannya tahun 2007, PAUD Sinar Harapan telah melukis indahnya dunia pendidikan di Kelurahan 13 Ulu, memang benar pendidikan berkualitas salah satunya membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit,namun ketulusan hati perempuan bernama Enny Mnur mengawal tumbuh kembang anak anak di usia antara lima hingga enam tahun.Memberikan pengajaran berharga bagi anak anak di usia emas.
“PAUD Sinar Harapan merupakan pilar pendidikan ditempat kami, Ibu Enny bahkan secara ikhlas mendedikasikan hidupnya untuk menjadi pengajar tanpa pamrih,” ungkap M Fadli menuturkan.
Maka gelak riang tawa bocah bocah mengikuti pendidikan usia dini di sebuah rumah tinggal yang berfungsi sebagai ruang kelas, halaman rumah menjadi areal bermain menyenangkan seperti perosotan, jungkat jungkit dan juga arena permainan khas anak anak penuh warna warni.
Uniknya di PAUD Sinar Harapan, bagi mereka yang tak mampu membayar tetap bisa bersekolah, apapun bayarnya akan di terima oleh Ibu Enny Mnur dengan ikhlas dan lapang dada. Di bantu keempat pengajar lainnya, Ibu Enny dan kawan kawan sedang menyulam indahnya dunia anak anak dalam bingkai pendidikan, agar mereka kelak menjadi orang yang berguna bagi orang tua dan bangsa.
PAUD Sinar harapan merupakan oase bagi masyarakat 13 Ulu yang menginginkan kualitas pendidikan pra sekolah, kegigihan Ibu Ennya menjadi inspirasi, mengingat orang tua siswa siswi PAUD Sinar Harapan, sebagian besar berasal dari kalangan yang bekerja sebagai buruh harian lepas dan juga pedagang kecil di pasar. Semoga kebaikan Ibu Enny bersama PAUD Sinar Harapan tetap menerangi pendidikan di kawasan 13 Ulu.
Limbah Ban Bekas Mendatangkan Cuan
Untuk urusan kreatifitas,jangan tanya deh kalau di KBA 13 Ulu, limbah ban bagi sebagian besar orang, bukanlah benda yang memiliki nilai ekonomi tinggi, karena banyaknya kendaraan di kota besar, ban ban bekas biasa berakhir di tempat pembuangan sampah.Berbeda dengan KBA 13 Ulu yang mempunyai bank sampah bernama Beringin Jaya.
Limbah ban yang telah usang karena masa pakainya berakhir, melalui tangan terampil plus kreatifitas, ban tersebut menjadi kegunaan baru yang bukan di gunakan oleh kendaraan bermotor, di bentuk sedemikian rupa dan ban bekas menjadi pot tanaman yang menawan. Limbah ban bekas dari grup Astra Palembang, bisa bersalin rupa menjadi tong sampah dan juga pot tanaman dengan bentuk yang lucu.
Kreatifitas unik yang menghasilkan cuan, karena kreasi baru dari limbah ban di minati warga, tak pelak lagi pesanan pun berdatangan, tak ayal yang tadinya barang bekas tak berguna, bersalin rupa menjadi produk unggulan. Hal unik dari limbah ban, taktala diadakan lomba menggelindingkan ban di lingkungan KBA 13 Ulu.
Menurut M Fadli, meski ada saja kendala yang menghadang untuk eksistensi KBA 13 Ulu, ia merasa tak patah arang, kini warga banyak merasakan manfaat adanya Kampung Berseri Astra. Bersyukur adalah satu kata yang terucap, yakni KBA 13 Ulu telah melewati usia lima tahun, sehingga secara waktu berjalan semestinya mulai mandiri. Pada Rakernas Astra di Bogor,KBA 13 Ulu di undang untuk mengikuti.