Kerap juga Mang Admin melewati rute rute alternatif jika jalan utama malah macet baik itu saat pergi bekerja maupun pulang kembali kerumah, salah satu jalan “tikus” menuju rumah agar bisa lolos dari jebakan macet ya jalan Ki Asmawi, namun karena di sekitaran jalan tersebut ada palang pintu kereta, tak pelak jika kereta api melintas maka pengendara lain harus rela menunggu si hitam manis itu lewat dahulu.
Nah gegara ngantri karena lewatnya kereta, bisa icip icip tempat kuliner nih, ada sajian unggulan di tempat ini, konsepnya sih warung ini adalah warung kopi dengan menu mie rebus atau goreng, ada juga aneka minuman panas atau dingin yang bisa kita pilih.
Menjadi beda adalah warung mie rebus ini menyajikan kuliner yakni Pancong, tahu dong bahwa pancong ini sekerabat dengan pukis,bentuknya setengah lingkaran,dan kalau di daerah Priangan, namanya bandros, sedangkan di daerah Cirebon dan sekitarnya disebut gonjing.
Di halaman warung terlihat plang warna hitan dengan huruf warna putih yang bertuliskan “Pancong Gemboel” Kalijaya, ada juga beberapa pelanggan yang sedang menunggu pesanan.
Sebuah warung kopi seperti warkop lainnya, ada tempat bubur kacang hijau, deretan minuman renceng,etalase kace, hanya yang membedakan adalah di , sini ada beberapa cetakan pancong di tengah tengah meja.
Deretan menu berikut harga sehingga pelanggan anyar nggak nebak nebak lagi berapa harga yang ia santap. Mang Admin memesan pancong keju yang dibanderol seharga 6 ribu, sama dengan pancong coklat, untuk yang original dihargai 5 ribu.
Pancong coklat susu, susu keju, coklat keju seharga 7 ribu, yang paling mahal di kisaran harga 8 ribu yakni pancong susu keju coklat. Ada juga mie goreng, mie rebus, bisa yang nggak pakai telur atau pun yang pakai telur, harganya mulai dari lima ribu hingga delapan ribu.
Mang Admin mesen jeruk hangat tanpa gula dan kue pancong keju, sekitaran tujuh menit menunggu pancong matang dan juga pesanan pelanggan lain. Akhirnya yang di tunggu pun tiba, kue pancong yang mengepul dan diatasnya ada parutan keju.
Menurut Mang Admin, rasa pancing di tempat ini lebih dekat ke rasa kue pukis, agak manis, tekstur kue nya lebih besar di banding pancong yang dijajakan oleh pedagang keliling.
Hangatnya kue pancong dengan asinnya rasa keju, lumayan juga sih rasanya apalagi ditambah nyeruput air jeruk panas tanpa gula yang asem asem gimana gitu. Semakin sore makin banyak pelanggan yang mendatangi warung pancong gemboel ini. Tapi kebanyakan mereka memilih membungkus kue pancong untuk di bawa pulang.
Untuk anak muda di sekitaran jalan Kiasnawi, tempat ini bisa tuh untuk tempat nongkrong sambil ngemil kue pancong, dengan harga kue pancong yang harganya di bawah sepuluh ribu, cukuplah gaul di sini, meski kue pancong bukan kue kekinian namun pengelola warung tampaknya berinovasi memadukan pancong dengan keju ataupun coklat sehingga tampilan pancong pun terlihat berkelas.
Total total mah Mang Admin Cuma merogoh kocek hanya sepuluh ribu rupiah, benar benar murah meriah gan, warkop Gemboel cukup sukses menghadirkan kue tradisional menjadi camilan jagoan di warkop ini, si akang tukang warung terlihat sibuk membuat kue pancong dari cetakan.
Yup jalan pun sudah nggak macet lagi karena kereta api usai melintas, saatnya berburu lagi makanan alias kulineran seru, tenang bosku, kita nyari tempat tempat seru yang ada menu wokeh dan enak. Tunggu saja perburuan Mang Admin ya, tetap stay tune di sini ya, jangan beranjak dahulu dari blog kesayangan bersama.Salam makan enak dan jalan seru.